Jumat, 12 April 2019

Tahapan Pencangkokan Bibit Kelengkeng


Tahapan Pencangkokan Bibit Kelengkeng


Bibit Kelengkeng,- Membudidayakan bibit kelengkeng kini telah banyak dilakukan oleh petani maupun perorangan. Hal ini dilakukan tentu saja untuk mendapatkan bibit baru yang baik dan berkualitas. Kualitas bibit kelengkeng yang diidamkan dari pengembangan bibit kelengkeng cangkok adalah bibit yang cepat berbuah, berbuah enak dan lebat, hingga berpohon tangguh dari hama. Beberapa tahap berikut adalah hal yang perlu diperhatikan dari pengembangan bibit kelengkeng yang baik.

Memilih Induk yang Tepat

Cangkok selalu membutuhkan induk bibit pilihan. Inilah tahap pertama yang perlu diperhatikan dari pengembangan bibit kelengkeng dengan cangkok. Induk ideal bibit kelengkeng yang ideal adalah jenis induk yang mampu berbuah enak dan lebat. Jenis pohon kelengkeng yang bisa berbuah enak dan lebat ini sangat bagus jika ingin dikembangkan. Berikutnya adalah induk yang berpohon kuat dan tahan hama. Kriteria ini tentu saja sangat dibutuhkan agar bibit kelengkeng yang dihasilkan mampu tumbuh secara normal hingga dewasa dan berbuah.
Menyiapkan Peralatan untuk Mencangkok
Berikutnya adalah tahap persiapan peralatan. Ada beberapa alat yang dibutuhkan untuk mencangkok, antara lain adalah pisau, plastik, tanah, pupuk kandang, dan tali. Alat-alat tersebut akan digunaakan untuk proses pencangkokan. Tanah yang diperlukan sebenarnya tidak terlalu banyak, cukup sebongkah atau seukuran dari cangkokan saja. Untuk pupuk kandang ini juga tidak banyak. Samakan saja jumlah pupuk dengan tanah yang telah disiapkan tadi saja.
Melakukan Proses Pencangkokan Bibit Kelengkeng
Memulai pencangkokan bisa dilakukan dengan memilih dahan yang akan dijadikan bibit kelengkeng. Pilihlah dahan seukuran jari tengah dan berpanjang sekitar 70 sentimeter. Lalu kupas dahan tersebut secara melingkar dengan panjang 5-10 sentimeter. Kemudian tutup kupasan dengan tanah dan pupuk kandang yang telah dicampurkan. Bebat gumpalan campuran tanah dan pupuk dengan pastik. Lalu ikat kedua ujung plastik dengan tali yang disiapkan. Terakhir adalah melubangi plastik di beberapa bagian untuk peresapan air. Setelah itu siramlah cangkokan dengan air secara berkala, yakni dua kali sehari. Dalam 2 bulan, cangkokan akan siap untuk dipotong dan ditanam sebagai bibit kelengkeng.

Kamis, 11 April 2019

Berbagai Model Bibit Kelengkeng


Model-model Budidaya Bibit Kelengkeng

Bibit Kelengkeng,- Ada beberapa model pengembangan bibit kelengkeng. Salah satu yang paling banyak dipakai adalah model pengembangan bibit kelengkeng dengan okulasi. Model pengembangan ini banyak dipilih karena lebih menjamin keberhasilan. Jika dibandingkan dengan pengembangan bibit kelengkeng melalui benih, okulasi lebih besar presentase keberhasilannya. Karena pembenihan bibit kelengkeng sangat rawan mati dan tidak tumbuh dengan normal. Selain itu ada beberapa keunggulan pengembangan selain melalui benih yang akan sangat menguntungkan petani kelengkeng. Di bawah ini beberapa model budidaya bibit kelengkeng dan keunggulannya.

Model Budidaya Okulasi Paling Banyak Dipakai

Untuk diketahui bahwa banyak bibit kelengkeng yang beredar di pasaran adalah hasil pengembangan bibit kelengkeng dengan okulasi. Model pengembangan bibit kelengkeng yang satu ini sangat diminati karena memiliki tingkat keberhasilan yang sangat tinggi. Selain keberhasilannya yang sangat tinggi, keuntungan yang diperoleh dengan pengembangan ini adalah bibit kelengkeng akan lebih cepat berbuah. Dengan bibit yang lebih tahan hama dan cepat berbuah maka tak heran model ini menjadi primadona pengembang bibit kelengkeng.

Model Budidaya Bibit Kelengkeng dengan Cangkok

Model pengembangan kedua yang cukup populer adalah pembibitan kelengkeng dengan cangkok. Cangkok adalah metode yang dipilih karena keunggulan buahnya. Biasanya model pengembangan ini adalah untuk mendapatkan bibit kelengkeng yang serupa dengan induknya. Sehingga pemilihan induk cangkok bibit kelengkeng sangat signifikan terhadap hasil bibit. Kriteria utama dari induk bibit kelengkeng cangkok biasanya adalah jenis kelengkeng yang berbuah enak dan baik dalam pertumbuhannya. Untuk memastikan hasil bibit yang semcam itulah model ini dipilih. Hanya saja bibit kelengkeng model cangkok cukup sulit. Maka, wajar bila harga cangkok cukup mahal.

Model Budidaya Bibit Tradisional

Untuk waktu sekarang, model budidaya bibit tradisional sangat jarang dipilih. Namun bukan berati hal ini ditinggalkan sama sekali. Ada beberapa pengembang yang menggunakan metode ini untuk mengembangkan bibit yang akan dipakai ketika okulasi. Karena okulasi membutuhkan bibit awal, maka pengembangan bibit melalui penyemaian benih tak terhindarkan. Untuk Ada yang ingin membudidaya kelengkeng secara mandiri atau massal, pembibitan model ini tidak saya sarankan karena berisiko besar.